Thursday, April 30, 2020

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KRISTEN GANDANGBATU

LATAR BELAKANG BERDIRINYA SMP KRISTEN GANDANGBATU


Pada tahun lima puluhan tamatan Sekolah Rakyat (SR) di daerah Gandangbatu Sillanan sangat sulit melanjutkan pendidikannya, khususnya ke tingkat Sekolah Menengah Pertama. Waktu itu di Tana Toraja, Sekolah Menengah Pertama hanya di Makale dan Rantepao.Karena itu, hanya beberapa tamatan Sekolah Rakyat yang berpeluang melanjutkan pendidikannya di Makale, lainnya tinggal di desa. Bertolak dari kenyataan itulah maka sejumlah tokoh masyarakat Gandangbatu mengambil inisiatif mendirikan Sekolah Menengah Pertama.



PENGINIASIATIF BERDIRINYA SMP KRISTEN GANDANGBATU

Adapun tokoh-tokoh masyarakat dan gereja yang merupakan penginisiatif berdirinya Sekolah Menengah Pertama, adalah: 
1. Thomas Rimang 
2. So’ Rempe’ alias Ambe’Badeng 
3. J. Romang 
4. J. Lantang 
5. So’ Renden alias Ambe’Laga’ 
6. Majelis Gereja di Gandangbatu 

Setelah dilakukan musyawarah untuk mufakat maka pada tanggal 01 Agustus 1952, disepakati untuk mendirikan sebuah Sekolah Menengah Pertama di Gandangbatu. Sekolah Menengah Pertama tersebut diberi nama Sekolah Menengah Gereja Toraja Gandangbatu (SMGT Gandangbatu). Bapak J. Lantang ditetapkan sebagai Kepala Sekolah dibantu sejumlah guru Sekolah Rakyat 6 tahun Gandangbatu.


SMP KRISTEN GANDANGBATU MENITI ZAMAN 

Proses belajar di Sekolah Menengah Gereja Toraja Gandangbatu tidak berlangsung lama, dihentikan kekacauan yang timbul akibat gerombolan pengacau DI/TII. Walaupun demikian, administrasi tentang sekolah tersebut tetap dilaksanakan dengan pelaporan ke Jakarta. 

Tahun Ajaran 1956/1957 kegiatan pembelajaran diaktifkan kembali mulai 01 Agustus 1956, dengan nama sekolah “SMP Kristen Gandangbatu”, lokasi di Tondon Sampang. Dengan terjalinnya kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan gereja maka kegiatan pendidikan di SMP Kristen Gandangbatu dapat dilaksanakan sesuai suasana dan kondisi pada waktu itu. 

Bapak J. Ruma ditunjuk sebagai Kepala Sekolah dan tenaga pengajar adalah guru-guru pada Sekolah Rakyat 6 tahun Gandangbatu. Pada Tahun Ajaran 1956/1957 SMP Kristen Gandangbatu menerima siswa sebanyak 114 orang dan berhasil tamat pada tahun ajaran 1958/1959 sebanyak 24 orang. Waktu itu, pengelolaan sekolah dan biaya pembelajaran ditanggung oleh masyarakat atau merupakan swadaya masyarakat. 

Pada bulan Mei 1957 Bapak J. Ruma, diangkat sebagai guru SGB negeri Masamba, dan beliau diganti oleh J. Kondo menjabat sebagai Kepala Sekolah sampai Juli 1957. 

Perkembangan SMP Kristen Gandangbatu semakin meningkat setiap tahun sehingga pada tahun ajaran 1957/1958 diberikan guru tetap sebanyak 3 (tiga) orang, dari YPKT 2 (Dua) orang dan dari pemerintah 1 (satu) orang. Ketiga guru tetap terebut adalah:

Dari YPKT: 
1. J. Salewa 
2. S.S. Biticaca 

Guru Negeri yang diperbantukan: 
1. John Ganjang

Bersamaan dengan penempatan 3 orang guru tetap, SMP Kristen Gandangbatu berubah status menjadi SMP Kristen Berbantuan Gandangbatu. Bapak J. Salewa diangkat sebagai Kepala Sekolah. Dalam perkembangan selanjutnya SMP Kristen Berbantuan Gandangbatu membuka kelas jauh di Sillanan pada Tahun Ajaran 1958/1959 sampai 1971/1972, dan kelas jauh di Salubarani pada Tahun Ajaran 1965/1966 sampai 1976/1977. Dengan terciptanya pertumbuhan dan perkembangan kemajuan sekolah yang semakin meningkat, serta hasil yang dicapai semakin optimal, maka SMP Kristen Gandangbatu tetap mendapat perhatian dari YPKT, pemerintah, dan masyarakat di bidang fisik, dan sarana pembelajaran.

Perlu disyukuri bahwa alumni SMP Kr. Gandangbatu pada umumnya mendapatkan pekerjaan yang baik dan layak sesuai pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Daftar Penginisiatip, Kepala Sekolah dan Guru-guru SMP Kristen Gandangbatu, terlampir di sini >>.

Sumber:
Disalin berdasarkan Tulisan asli yang dibacakan pada saat Reuni ke-2 SMP Kristen Gandangbatu, tanggal 26 – 28 Desember 2011 oleh W.T. Luden (Sekretaris IKA SMP Kristen Gandangbatu periode 1).
Diedit oleh J. Pallay

No comments:

Post a Comment